`

Sabtu, 09 Juli 2011

kisah nyata pengorbanan seorang ibu

http://vian84.files.wordpress.com/2008/12/lange_migrant_mother.jpg

Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan , tahun berapaan gue
udeh lupa. Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan electronic.

lange_migrant_motherAda seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas,
rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru
beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta,
dia sudah di promosikan ke posisi manager. Gaji-nya
pun lumayan.

Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor. Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.

Dirumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian
kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering.
Rambutnya hanya tinggal sedikit dibagian kiri dan belakang.

Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar.
Wanita tua ini betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar
rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting.
Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be.

Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan routine layaknya
ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur,
cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan
perhatian yang besar kepada anak satu2-nya A be. Namun A be
adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang
cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya.

Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa WANITA CACAT
dirumahnya, A be selalu menjawab WANITA itu adalah pembantu yang ikut Ibunya
dulu sebelum meninggal. “Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung,
kasihan.” jawab A be.

Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang IBU. Tentu saja IBUnya
sedih skali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia
semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan
pertanyaan mengenai dirinya. Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah.
Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be
mulai kerepotan mngurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan
segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah
harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja
(di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali).

Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan dirumah. Pada
saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari Ibunya, A be melihat sebuah
box kecil. Didalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan
berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak
seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang Seorang
WANITA berjiwa Pahlawan yang telah menyelamatkan Anaknya dari musibah
kebakaran. Dengan memeluk erat Anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan
sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah. Sang
WANITA…IBU MUDA menderita luka bakar cukup serius sedang anak dlm
dekapannya tidak terluka sedikitpun.

Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa IBU MUDA cantik
di dalam foto dan siapa WANITA Pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran
itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak
berdaya. Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa di bendung. Dengan
menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disamping
ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan
memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang Ibu-pun ikut menangis,
terharu dengan ketulusan hati anaknya. ” Yang sudah- nak, Ibu sudah maafkan.
Jangan di ungkit lagi”.

Setelah sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja kesupermarket.
Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek.Kemudian
peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (Wartawan). Dan membawa kisah ini
kedalam media cetak dan elektronik.

hanya sedikit mengingatkan bahwa nabi pernah mengatakan bahwa “suatu masa nanti sang ibu akan melahirkan majikannya”

semoga kita bukan menjadi majikan dari seorang ibu tpi selalu menjadi pelayan hati dan jiwanya.amin…

Sebelum Memarahi Anak, Sebaiknya Baca Ini

Sebelum Memarahi Anak, Sebaiknya Baca Ini - Marah itu tidak baik. Bahkan mungkin marah itu adalah dosa. Namun dalam mendidik anak, banyak yang mengatakan marah itu perlu. Hmmm… Apakah anda bingung? Saya tidak akan menjawab pertanyaan itu dengan teori-teori psikologi, karena saya memang tidak ahli dalam hal itu. Saya menjawab pertanyaan ini cukup dengan sebuah kisah di masa kecil saya, saat saya masih nakal-nakalnya. Pada saat saya masih duduk di bangku SD, setelah pulang sekolah, saya minta ijin kepada sopir antar jemput saya. Saya meminta ijin untuk tidak pulang bersama sopir antar jemput saya. Saya berkata kepada sopir antar jemput saya bila saya tidak pulang bersamanya, karena saya ada acara bersama teman-teman di sekolah. Karena saya mengatakan hal itu dengan sangat serius, maka dia pun percaya, dan meninggalkan saya di sekolah.
 
Setelah itu, saya bersama teman-teman sekolah saya segera bermain ke rumah salah seorang teman saya. Di sana saya bermain Video Game. Karena saking asyiknya bermain, saya tidak sadar kalau jarum jam sudah menunjukkan pukul lima sore. Maka saya pun segera pulang dari rumah teman saya tersebut. Saya pulang menggunakan bus kota. Saat itu saya menunggu bus lama sekali, hingga pukul enam petang. Tidak seperti biasanya saya menunggu bus yang jalurnya melewati rumah saya dengan segitu lamanya.

Saya sampai di rumah hampir pukul tujuh malam. Saat saya berada tepat di depan pintu rumah, hati saya dag dig dug tidak karuan. Saya yakin, kalau Ayah dan Bunda saya pasti akan marah saat menemui saya pulang dari sekolah hingga pukul tujuh malam. Benar dugaan saya, tidak lama setelah saya mengetuk pintu rumah, saya melihat bunda membuka pintu. Ternyata beliau sudah menunggu tepat di depan pintu.

Setelah itu, Bunda langsung memarahi saya. Beliau menanyakan pada saya macam-macam dengan nada yang lumayan keras. Tidak biasanya bunda marah hingga seperti itu. Saya pun menangis pada saat saya dimarahi. Saya bisa merasakan kekhawatiran bunda saya saat menunggu saya di rumah hanya dengan kabar dari sopir bila saya ada acara di rumah teman. Saya tidak merasakan sakit di dalam hati saya meski bunda memarahi saya. Justru du lubuk hati saya yang paling dalam, ada perasaan sangat menyesal.

Tidak lama setelah bunda marah-marah, bunda langsung menyuruh saya untuk mandi dan makan malam. Walaupun bunda marah, beliau tetap bersedia memghangatkan sayur dan menyiapkan lauk pauk di meja makan. Selesai mandi, saya pun langsung makan malam. Saat itu, saya makan malam sendirian. Saat saya makan, saya tahu bila bunda sedang berada di dalam kamar. Entah apa yang beliau lakukan di sana. Saya berpikir, pasti bunda sudah menyiapkan hukuman untuk saya.

Setelah selesai makan, saya segera mencuci piring yang saya gunakan untuk makan. Mungkin karena mendengar suara saya yang sedang mencuci piring, bunda pun keluar dari kamar. Bunda pun segera merapikan meja makan yang telah saya gunakan agar terlihat rapi kembali, dan membersihkan meja dengan kain lap.

Setelah meja terlihat bersih, dan saya pun telah selesai mencuci piring, bunda mengajak saya untuk duduk bersama di ruang tengah sambil menonton TV. Pada saat itu, bunda berkata dengan lembut, meminta saya untuk tidak mengulangi perbuatan itu lagi. Bunda meminta agar saya tidak boleh bermain di rumah teman hingga larut malam, karena bunda khawatir, melihat banyak berita di TV bila banyak anak-anak diculik di TV. Bunda tidak melarang saya bermain setelah pulang sekolah, asalkan pulang sebelum jam 4 sore. Bunda juga meminta agar saya mengenalkan teman-teman sekolah saya, dan meminta nomor telepon rumah teman, tempat saya bermain, sehingga bisa tetap memonitor saya meskipun bermain di luar rumah dengan jarak yang lumayan jauh.


Saat itu, saya merasakan bila bunda saya adalah bunda yang terbaik di dunia. Saya tahu, bila di dalam kemarahannya ada kasih sayang yang besar kepada saya. Pada saat saya masih kecil, saya memang suka melakukan kenakalan yang membuat bunda saya marah. Namun setelah bunda marah, saya selalu merasakan ada kasih sayang yang besar yang membuat saya menyadari segala kesalahan saya dan membuat saya untuk tidak melakukan kesalahan dan kenakalan yang sama. Seiring dengan pertumbuhan kedewasaan saya, saya juga semakin mengerti alasan kenapa saya tidak mau “neko-neko” dan melakukan kenakalan. Bukan karena takut membuat bunda marah, namun saya takut melukai hati bunda dan mengecewakan bunda yang begitu menyayagi saya.

Cobalah sekarang anda bertanya kepada diri anda sendiri. Bila anda bertanya kepada buah hati anda,”Kenapa kamu tidak mau mendapatkan nilai jelek di sekolah?” Sudahkah buah hati anda menjawab,”Karena saya ingin selalu menyenangkan hati bunda dan tidak ingin mengecewakan bunda.” Ataukah buah hati anda cukup menjawab,”Karena saya takut bunda marah.” Janfan resah jangan kawatir, dengan mendidik sebenarnya kita pun telah dididik. Terus belajarlah untuk mendidik, agar kita pun semakin dididik.

Terbukti Kekuatan Cinta Ampuh Redakan Rasa Sakit yang Kita Rasakan

Cinta bukan hanya membuat bahagia, tapi juga bisa menghilangkan rasa sakit. Sebuah studi membuktikan sebanyak 17 perempuan merasa sakitnya berkurang ketika mereka memandang foto pasangannya. Sebaliknya, mereka merasa semakin tidak nyaman ketika memandangi gambar laba-laba atau obyek yang asing. Temuan penelitian ini menunjukkan bagaimana emosi bereaksi di area otak yang berbeda dan bagaimana perasaan tidak nyaman sebenarnya bisa diatasi.
Cinta, Penghilang Sakit Paling Manjur
“Pada prakteknya, jika Anda akan menjalani suatu prosedur yang menyakitkan, bawa orang yang Anda sayangi atau fotonya untuk mengurangi rasa sakit,” kata kepala penelitian, Naomi Eisenberger, seperti yang dilaporkan Daily Mail, Kamis 7 Juli 2011. Naomi adalah asisten profesor psikologi di Universitas California, Los Angeles, Amerika Serikat. Ia meneliti 17 perempuan yang memiliki kekasih yang sudah berjalan lama.
Studi sebelumnya menunjukkan saat perempuan merasa sakit, rasa sakit itu berkurang ketika ia memandangi foto kekasihnya atau ketika ia menggandeng tangan pasangannya. Namun, dalam studi awal yang dilakukan Akademi Nasional Keilmuan itu belum diketahui bagian otak yang bekerja.
Sedangkan dalam penelitiannya, Naomi menggunakan monitor MRI untuk melihat aktivitas otak perempuan yang sedang merasakan sakit. Perempuan itu kemudian diminta melihat sejumlah foto berbeda, yakni foto kekasihnya, foto orang asing, atau obyek lain. Ia kemudian diminta memberikan skala rasa sakit yang ia rasakan dengan skala tertingginya 20.
Perempuan itu memberikan skor sakit yang rendah ketika melihat foto pasangannya. Peneliti melihat ada aktivitas otak di bagian ventromedial prefrontal cortex, yang berhubungan dengan perasaan nyaman. Semakin lama jalinan kasih yang mereka miliki, mereka merasa makin didukung pasangannya, dan semakin tinggi pula tingkat aktivitas otak di bagian ventromedia prefrontal cortex atau VMPFC.
“Ini menunjukkan bagaimana kuatnya efek cinta pasangan kita terhadap diri kita,” kata Naomi. Pasangan bisa membuat perasaan sakit itu reda ketika kita hanya mengingatnya atau hanya dengan memandang fotonya.

Sisi Menyentuh Kehidupan Para Bajak Laut Somalia

Dalam pikiran kita bila kita mendengar kata bajak laut mungkin akan terbesit gambaran wajah-wajah sangar dan menyeramkan seperti wajah wajah suku viking atau cerita bajak laut di film bajak laut Caribia juga bajak laut di film Asterix, dimana kita bisa temui beberapa orang yang matanya ditutup sebelah dan jenggut yang lebat dan lain sebagainya. Namun tahukan Anda bagaimana  penampilan bajak laut Somalia dalam keseharian, dimana dalam beberapa tahun terakhir ini Bajak Laut Somalia menjadi momok bagi dunia pelayaran di dunia karena ulahnya?
Ternyata salah seorang dari bajak laut Somalia sangat menyayangi binatang (kucing) tidak seperti hewan bajak laut umumnya yaitu burung gagak hitam

Ternyata salah seorang dari bajak laut Somalia sangat menyayangi binatang (kucing) tidak seperti hewan bajak laut umumnya yaitu burung gagak hitam

Seperti kita ketahui bersama akibat ulah para bajak laut Somalia ini pemerintah Amerika dan Inggris sering dibuat pusing karena seringkali para bajak laut Somalia membajak dan menyandera kapal-kapal besar yang melintasi samudera Hindia sisi sebelah timur. Bahkan pernah sebuah tanker raksasa yang bermuatan penuh mereka bajak. Mari kita lihat keseharian mereka seseram apakah mereka?
bajak laut somalia
Keseharian mereka di dalam gubuk mereka tinggal

Kondisi gubuk - rumah para bajak laut Somalia tinggal
Kondisi gubuk - rumah para bajak laut Somalia tinggal

Tampak dari luar gubuk para bajak laut Somalia tinggal
Tampak dari luar gubuk para bajak laut Somalia tinggal

Makanan para bajak laut pun bukan seekor hewan di guling di tungku melainkan hanya sepiring mie instan biasa
Makanan para bajak laut pun bukan seekor hewan di guling di tungku melainkan hanya sepiring mie instan biasa

Tahukan Anda bahwa merekapun sehari hari meladang, alias bertani
Tahukan Anda bahwa merekapun sehari hari meladang, alias bertani

Dan tahukah Anda bila ternyata merekapun tidak malu-malu belanja sayur di pasar
Dan tahukah Anda bila ternyata merekapun tidak malu-malu belanja sayur di pasar

Bagaimana menurut Anda? tidak seperti yang dibayakngkan bukan? mungkin kemiskinan dan tatanan pemerintahan yang masih carut marut disanalah yang lebih banyak mengkondisikan mereka bertindak menjadi bajak laut. Wallahualam..
Lihatlah bagaimana ketika mereka beraksi
Lihatlah bagaimana ketika mereka beraksi, senjata rakitan yang sederhana

Lihatlah bagaimana ketika mereka beraksi, menggunakan perahu tradisional
Lihatlah bagaimana ketika mereka beraksi, menggunakan perahu tradisional

Kapal dengan bobot mati sebesar inipun bisa mereka bajak
Kapal dengan bobot mati sebesar inipun bisa mereka bajak

Namun begitu, perompak tetaplah perompak, adalah sebuah kejahatan
 
ruanghati.com

Bocah 5 Tahun Yang Mampu Biayai Sendiri Penyakit Kankernya

Berkat kreativitasnya, seorang bocah 5 tahun berhasil membiayai sendiri pengobatan kanker yang dideritanya. Hanya dengan menjual lukisan monster khayalannya sendiri, ia tidak perlu menggantungkan diri pada belas kasihan para donatur. Berawal pada 13 September 2010, bocah laki-laki bernama Aidan Reen ini didiagnosis mengidap acute lymphoblastic leukaemia yakni sejenis kanker ganas yang menyerang sumsum tulang belakang. Meski peluang kesembuhannya 90 persen, terapinya sangat sulit dan butuh biaya yang tidak sedikit.

Diagnosis itu langsung membuat orangtuanya, Katie dan Wiley Reed gelagapan karena keduanya hanyalah keluarga sederhana yang tinggal di Kansas City. Wiley yang berusia 31 tahun hanya bekerja sebagai teknisi onderdil pesawat terbang yang penghasilannya bisa dibilang pas-pasan. Beruntung selama ini Aidan punya hobi menggambar dan bakat itu diketahui oleh Mandi Ostein, kakak perempuan Aidan. Mandi yang berusia 26 tahun lantas berpikir untuk memanfaatkan hobi Aidan agar tidak terlalu menggantungkan diri pada belas kasihan para donatur.

Akhirnya sejak saat itu, Aidan makin produktif menggambar dan hampir semua gambar yang ia lukis adalah gambar monster. Menurut pengakuannya sendiri, Aidan yang pemberani itu memang sejak dulu menyukai sosok-sosok yang seram dan menakutkan. "Aku suka menggambar ksatria, badut-badut seram dan alien.

Aku juga suka berpakaian seperti penjahat atau zombie. Jika aku besar nanti aku mau bikin boneka dan topeng-topeng seram," ungkap Aidan seperti dikutip dari Dailymail, Rabu (4/5/2011).

Awalnya Mandi memang hanya ingin mencari tambahan biaya pengobatan, namun siapa sangka hasil penjualan gambar buatan Aidan justru bisa menutup seluruh biaya pengobatan. Dari sekitar 3.000 gambar yang dijual, ia berhasil mengumpulkan US$ 30.000 atau kurang lebih Rp 257 juta.
Salah satu lukisan karya Aidan yang dijual untuk pengobatan sakit kankernya

"Kupikir kami hanya akan menjual sekitar 60 gambar, karena 60 adalah angka keberuntunganku. Tapi ternyata peminatnya sangat banyak dan kami berhasil menjual 2.460 gambar," ungkap Mandi yang juga menyebut bahwa pesanan gambar datang dari berbagai negara terutama Jepang, Italia dan Brazil. Tidak hanya menghasilkan uang, hobi Aidan menggambar monster juga disebut-sebut sangat membantu proses pengobatan. Dengan menyalurkan kreativitasnya secara positif, Aidan sukses mengalihkan perhatiannya pada kanker ganas yang sedang menggerogoti tubuhnya.

Ketika kedua orangtuanya sangat prihatin hingga sering menangisi kondisi Aidan, bocah ini malah sibuk menggambar dan kadang-kadang malah heran kenapa dirinya ditangisi. Berkat keberaniannya tersebut, proses terapi berjalan tanpa hambatan dan kini kondisi Aidan sudah jauh lebih baik.