Pelajaran dari Ayah
Alkisah,seorang anak mengeluh pada ayahnya.
"Aku lelah,ayah.Aku bosan.Aku lelah harus sabar terhadap perlakuan orang lain padaku.Sedangkan aku harus selalu berbuat baik pada mereka."
Sang ayah hanya tersenyum mendengar keluhan anaknya.
"Aku bosan dan lelah menjaga perasaan orang-orang.Sedangkan mereka tak peduli pada perasaanku."
"Mari nak,ikut ayah." Kata sang ayah.
"Ke mana ?"
Sang ayah terdiam dan menggandeng tangan si anak.
Berjalanlah mereka melalui jalan yang sangat sulit ditempuh.Si anak mengeluh lagi.
"Kita mau ke mana sih,Ayah?Aku tidak suka jalan ini.Lihat,sepatuku kotor oleh lumpur.Tanganku perih terkena duri.Belum lagi kita harus melewati semak yang iiihhh kok seperti ini?Badanku juga gatal-gatal digigit serangga."
"Sabarlah nak,sebentar lagi kita sampai."Jawab ayahnya.
Tak lama kemudian sampailah mereka di sebuah telaga yang indah.Airnya biru jernih.Ikan-ikan terlihat berenang hilir mudik di dalamnya.Bunga warna warni dengan harumnya yang semerbak bermekaran di tepinya.Pohon-pohon rindang menaungi hamparan rumput hijau di dekitar telaga.Kicauan burung ceria menyemarakkan suasana.
"Wooow...!!! tempat apa ini,ayah?"
"Aku suka sekali tempat ini..!!""
Si anak takjub melihat pemandangan indah itu.Dengan hati riang ia bermain-main di pinggiran telaga.Air sejuk membasahi kakinya.
"Tapi aku heran,ayah....Mengapa tempat ini sepi sekali?Tak ada orang di sini..?"
"Mari nak,duduk di pangkuan ayah."
Mereka duduk di atas rumput hijau di bawah pohon rindang.
"Kau tahu mengapa tempat ini begitu sepi?Padahal,lihatlah..tempat ini sangat menakjubkan."
"Karena banyak orang yang tidak sabar menempuh perjalanan sulit tadi.Dan banyak pula yang tidak mengetahui ada tempat seindah ini di ujung semak belukar yang tadi kita lalui."
"Anakku,seandainya semua orang tahu bahwa selalu ada akhir indah di ujung kesabaran,niscaya mereka akan melaluinya.Sesulit apapun.Hidup itu perjalanan dan jalanilah dengan kesabaran.Sabar itu bukan hanya diam,anakku.Tapi kau harus terus maju dengan segala kesulitan dan rintangan di tengah perjalanmu.Terasakah olehmu kini sulitnya perjalanan kita tadi?"tanya sang ayah.
Sang anak hanya tersenyum dan menggelengkan kepalanya.
"Terima kasih,ayah..."bisiknya
Tidak ada komentar:
Posting Komentar